Selasa, 03 Juli 2018

KURANGNYA MINAT PADA BULUTANGKIS

KURANGNYA MINAT PADA BULUTANGKIS

Sejumlah warga yang tinggal di ibukota masih kurang pemahaman proses menjadi atlet yang tepat , sering kali orang tua khususnya takut untuk memfokuskan putra putrinya untuk tegas mengarahkan anaknya menjadi atlet bahkan butuhnya banyak pengorbanan seperti kurangnya waktu bermain anak dengan rekan rekan disekolahnya dikarenakan harus mempersiapkan diri untuk program latihan berikutnya yang sudah dipersiapkan oleh sang pelatih.


Saya merasa banyak orang tua yang masih takut akan masa depan anaknya untuk menjadi atlet nasional bahkan sampai ke tingkat internasional , ya kalau anak saya jadi , jika tidak bagaimana masa depan dia ungkap orang tua yang kerap kali ditemui oleh yohanes upi di academy.

Hal ini masih menjadi tanda tanya , jika akademik itu pasti jelas setelah si anak taman tingkat sd pastinya akan melanjutkan ke tingkat smp lalu sma dan seterusnya jika badminton sangat sangat dibutuhkan kesabaran dan kerjasama semua pihak  , yang dimaksud semua pihak adalah atlet , pelatih serta orang tua.

Kenapa orang tua menjadi nomer tiga , hal ini dikarenakan banyaknya atlet gagal karena peran orang tua yang tidak sabar , terburu buru , dan mengambil salah langkah atau jalan yang salah.

Maka dari itu dibutuhkan semua pihak agar sama sama fokus , dan sama sama memiliki visi dan misi untuk masa depan atlet itu sendiri.

Pemilihan suatu tempat pelatihan pun kerap kali dianggap enteng sebelah mata , maka dari itu saya berharap orang tua jeli pada sistem pembinaan suatu klub setidaknya harus tau latar belakang klub itu agar tidak salah langkah dikemudian hari ungkap yohanes upi selaku team manager dari Pb Racket jakarta barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar